Pada kegiatan alam bebas , pengetahuan tentang medan merupakan modal awal yang harus dimiliki. Dengan bermodal pengetahuan dan penguasaan medan akan mempermudah kita mencapai tujuan dan target pada kegiatan yang akan dilakukan. Pengetahuan tentang medan ini antara lain meliputi survival, teknik hidup di alam bebas, dan navigasi darat. Selain mungkin ada bebarapa materi pendukung seperti perencanaan perjalanan, kesehatan perjalanan, komunikasi lapangan, pengetahuan geologi, pengetahuan lingkungan, dan lain-lain. Pengetahuan tersebut bisa kita kerucutkan menjadi pengetahuan bernavigasi, dimana navigasi itu merupakan suatu teknik untuk menentukan kedudukan dan arah di medan sebenarnya pada peta. Untuk dapat melakukan perjalanan di alam bebas kita hanya dibantu oleh peta, kompas dan kemampuan berorientasi yaitu usaha memperkirakan / menentukan tempat kedudukan setepat mungkin dengan cara mengamati, mempelajari, mengenali keadaan sekitar selama perjalanan dilakukan.
Menyadari betapa pentingnya ketiga hal diatas, ada pepatah mengatakan:
Jika mata adalah peta, maka hati adalah kompasnya.
Apasih navigasi darat itu? Menurut Wikipedia navigasi darat adalah ilmu yang mempelajari cara seseorang menentukan suatu tempat dan memberikan bayangan medan, baik keadaan permukaan serta bentang alam dari bumi dengan bantuan minimal peta dan kompas. Nah singkatnya navigasi darat itu ilmu yang mempelajari tentang cara menentukan posisi kita dan arah perjalanan pada peta.
Salah satu contoh dari penerapan navigasi darat adalah saat kita berkegiatan di alam yang belum terdapat jalurnya, kita dapat memanfaatkan ilmu navigasi darat agar dapat menentukan tempat yang akan kita tuju, kemudian setelah itu kita dapan menentukan jalur yang paling efisien baik efisien waktu maupun efisien keselamatan untuk menuju ke tempat tersebut, dalam melakukan kegiatan navigasi darat kita tidak terlepas dari penggunaan peta, kompas, protaktor, dan alat lainnya. Bagaimana jika kita belum paham mengenai ilmu navigasi darat? Hal tersebut dapat mengakibatkan disorientasi medan dimana kita tidak mengetahui lokasi kita pada peta. Pengetahuan mengenai navigasi darat berguna untuk melakukan pencarian korban yang tersesat di gunung dan hutan, serta ketika terjadi bencana alam. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai ilmu navigasi darat sangat penting untuk dipelajari dan juga dipahami karena selain berdampak positif kepada kita sendiri, Ilmu navigasi darat yang kita miliki juga sangat berdampak positif kepada orang lain. Kemudian contoh lain apabila ada bencana alam yang kita tidak tahu lokasinya dimana, kita dapat mencapai lokasi tersebut dengan berbekal ilmu navigasi juga, dengan membaca koordinat misalnya, kita dapat tahu dimana letak lokasi bencana tersebut kemudian kita bisa membantu di lokasi tersebut dan menyelamatkan semua yang terdampak agar tidak semakin menyebar.
Sedikit cerita dari pengalaman kami mengadakan kegiatan navigasi darat di desa Ngantirejo, Beruk, karanganyar dimana tempatnya menyajikan pemandangan yang sangat luar biasa bagus dan terdapat banyak tanda medan, sehinnga tempatnya sangat cocok untuk orientasi medan ketika bernavigasi darat. Kami melakukan kegiatan selama tiga hari dimana hari pertama kita berkemah dan mereview materi sebelum besoknya kita bersiap untuk melakukan kegiatan navigasi. Hari berikutnya kami bersiap untuk melaksanakan kegiatan navigasi, dimulai dengan packing kemudian persiapan untuk melakukan perjalanan. Kami melakukan resection di 3 titik dimana 3 titik itu diberi koordinat oleh koordinator, kemudian kami harus mencari dimana letak koordinat itu berada, kemudian kami menuju titik tersebut dan melakukan resection. Kami dibagi menjadi 3 kelompok dan kami dibebaskan menentukan jalur yang akan dilewati, sehingga kami menentukan jalur sendiri dengan bermodalkan peta dan kompas. Tidak hanya itu, kami juga melakukan treking jalur yang dilewati. Kemudian tibalah di titik yang ditentukan oleh koordinator, kemudian kami mulai melakukan resection untuk memastikan kita sudah berada di posisi itu, tetapi ada satu gangguan yang menurut kami membuat tidak nyaman, yap kabut tebal mulai turun menyelimuti semua medan hingga jarak pandang kami pun terbatas dan mau tidak mau harus menunggu hingga kabutnya menghilang. Setelah sekian lama tidak kunjung menghilang, akhirnya kamipun memutuskan untuk lanjut ke titik berikutnya dan melanjutkan kegiatan mengingat waktu kami juga tidak banyak. Setelah sampai di titik berikutnya, malangnya kami bertemu dengan rintik hujan yang menyebabkan kami harus mendirikan bivak. Tetes demi tetes hujan mulai menjadi deras, hingga hujan dan kabut menyelimuti kami semua. Kami mulai memasak untuk makan siang sembari menunggu hujan reda. Selesai masak, kamipun makan dengan lahapnya sembari mentari muncul dari balik awan mendung. Setelah beres makan mentari kembali terik dan menampakkan sinarnya, hingga kami bersemangat lagi untuk melanjutkan kegiatan. Setelah beberes kemudian kami lanjut di titik berikutnya, dan untungnya cuaca kembali bersahabat dengan kami sehingga kegiatanpun menjadi lancar.
Setelah selesai kami lanjut ke tempat camp selanjutnya dengan arahan dari koordinator yang memberikan koordinat dimana kita harus mendirikan tenda, kemudian kamipun menuju titik yang dimaksud. Setelah kita sampai hujan kembali mengguyur dan kamipun buru buru mendirikan tempat berteduh, setelah beres mendirikan tenda mulailah masak untuk makan malam. Hujan makin deras disertai angin yang begitu dingin menusuk kulit, membuat kami hanya bisa berteduh di dome dan flysheet, tanpa bisa menyalakan api unggun. Setelah beres makan kami lanjut beristirahat menyiapkan tenaga untuk esok hari.
Esok telah tiba disambut nyanyian burung yang bersahutan, membangkitkan stamina kita untuk melanjutkan kegiatan terakhir pada hari itu. Pagi setelah subuh beberapa dari kami turun ke permukiman warga mengambil air untuk keperluan masak pagi itu. Setelah mengambil air dan kembali ke camp, kami mulai memasak untuk sarapan. Sehabis sarapan kami mulai berkemas untuk melakukan kegiatan selanjutnya, resection di depan tempat kami membangun dome. Setelah selesai melakukan resection kami bertolak melanjutkan perjalanan menuju titik yang diberikan oleh koordinator kemudian kita melakukan resection terakhir sebelum acara selesai. Setelah sampai kamipun segera melakukan resection dan setelahnya kami rehat sejenak menikmati pemandangan alam yang indah di sekeliling kami. Setelah selesai kami pun mengakhiri kegiatan dan kembali ke titik kumpul di rumah salah satu saudara kami yang berada tak jauh dari lokasi terakhir. Itulah sedikit cerita perjalan kami :)