LANTAPPALA 2018 G. LAWU
(via Cetho-Cemoro Kandang)
road to hiking LANTAPPALA 2018 |
Jum’at, 9 Maret 2018
Kegiatan
Lantappala 2018 dilaksanakan pada tanggal 9-13 Maret 2018 di Gunung Lawu,
Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Dengan jumlah
peserta lantap 12 orang dan pelantap sejumlah 15 orang. Segala persiapan sudah
dimulai sejak hari sebelumnya. Namun ada beberapa yang belum dipersiapkan,
sehingga pada hari Jum’at pagi sampai selepas jumatan, beberapa peserta maupun
pelantap masih banyak yang belum selesai packing dan mempersiapkan diri. Sampai
pukul 15.00 WIB semua masih belum selesai dan siap untuk melaksanakan upacara. Bahkan ada peserta dan pelantap yang belum tiba sampai
akan dimulainya upacara. Kemudian sembari menunggu beberapa peserta dan
pelantap yang belum tiba, semua peserta maupun pelantap yang sudah siap segera
menuju ke lokasi diadakannya upacara yang dilaksalakan di depan Gelora
Pendidikan. Dan akhirnya upacara dimulai pada pukul 15.30 WIB dan selesai pada
pukul 16.00 WIB. Upacara berjalan dengan lancar meskipun ada beberapa peserta
maupun pelantap yang datang terlambat.
Seusai upacara semua peserta dan pelantap bergegas
meninggalkan lokasi upacara dan segera menuju ke depan gedung UKM FKIP untuk
memasukan barang-barang packingan ke dalam truk. Kemudian semua peserta dan
pelantap melaksanakan shalat ashar terlebih dahulu sebelum berangkat ke lokasi.
Usai shalat ashar, semua kemudian naik ke dalam truk untuk segera berangkat ke
lokasi. Kami berangkat pada pukul 16.40 WIB, perjalanan yang terasa
menyenangkan berlangsung kira-kira selama 1,5 jam dan pada pukul 18.00 WIB
sampailah kita di lokasi tujuan yaitu Desa Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar,
Jawa Tengah. Setelah itu semua turun dari truk kemudian menurunkan carrier dan
segera menyandangnya untuk bergegas menuju ke camp 1. Pada pukul 18.40 WIB
sampailah kami di camp 1 dan di sana kami bergegas untuk menunaikan kewajiban
shalat maghrib dan dilanjutkan shalat isya yang dilaksanakan secara berjama’ah.
Kemudian setelah itu dilanjutkan perjalanan menuju ke
camp 2 sekitar pukul 19.15 WIB. Dan tibalah kami di camp 2 pada pukul 19.45
WIB. Sesampainya di camp 2, kami langsung masuk ke session vaksur dan materi
pertama yang diberikan oleh sie vaksur adalah cara mendirikan bivak individu
yang baik dan benar sesuai dengan syarat-syaratnya. Setelah itu semua peserta mendirikan bivak individu
dan sebagian dari pelantap mendampingi serta membantu peserta yang mengalami
kesulitan dalam mendirikan bivak tersebut.
Setelah semua peserta selesai mendirikan bivak,
kegiatan selanjutnya adalah memasak yang dimulai pada pukul 20.30 WIB. Pada
masak kali ini kami diajarkan bagaimana caranya memasak nasi yang benar dan
matang dengan sempurna. Selain masak nasi mala
mini kami masak sayur dan lauk serta membuat minuman hangat. Akhirnya pada
pukul 22.00 WIB semua masakan sudah siap untuk disantap. Lalu semua peserta lantappala dan pelantap makan malam
bersama-sama sembari menikmati malam yang indah di camp 2 yang dilengkapi
dengan canda dan tawa. Seusai makan malam bersama semua peserta istirahat untuk
mempersiapkan kegiatan hari esok dan para pelantap melanjutkan briefing untuk
persiapan hari esok. Sembari briefing para pelantap menikmati malam yang dingin
ditemani dengan api unggun yang menghangatkan tubuh mereka yang menggigil.
Setelah itu para pelantap sebelum mereka memejamkan mata, mereka mengecek semua
peserta lantappala apakah sudah tertidur apa belum dan memastikan keadaan para
peserta baik-baik saja.
Sabtu, 10 Maret 2018
Hari Sabtu, 10 Maret 2018 diawali dengan bangun pagi
pada pukul 03.30 WIB. Setelah semua peserta lantappala 2018 dibangunkan oleh
para pelantap, kegiatan selanjutnya adalah shalat subuh berjama’ah. Seusai
menjalankan kewajiban semua peserta bergegas untuk menyiapkan peralatan dan
bahan-bahan untuk memasak guna membuat sarapan untuk energi hari ini. Kemudian
setelah siap semua semua peserta memasak dengan pasangan masak mereka. Pada
pukul 06.15 akhirnya masakan sudah siap semua untuk dihidangkan, lalu pelantap
dan juga peserta sarapan bersama di pagi hari yang cerah itu. Seperti biasa canda
dan tawa memecahkan suasana pagi itu yang menunjukan kedekatan para peserta dan
para pelantap. Selesai makan semua beres-beres dan
segera menyiapkan diri untuk melanjutkan perjalanan yang dipimpin oleh sie
Hiking. Sebelum melanjutkan perjalanan semua melakukan apel pagi terlebih
dahulu seusai apel kemudian baru melanjutkan perjalanan ke lokasi berikutnya.
Di tengah-tengah perjalanan para peserta dan pelantap mengambil air di sungai
sewaktu berjalan ke lokasi selanjutnya. Selain mengambil air ada beberapa
peserta dan pelantap yang memunguti beberapa wortel yang ada di sungai untuk
menambah bahan logistik. Dimana pada hari
ini masuk ke session mountainering oleh sie mount yang dilakukan di lokasi
dekat tebing-tebing. Pada pukul 08.00 WIB sampailah kami di lokasi tersebut. Sesampainya
di sana peserta lantap diarahkan untuk menerima materi dari sie Mount. Agar
lebih memahami, para peserta lantap dipersilahkan duduk sambil mendengarkan dan
memeperhatikan materi yang disampaikan oleh sie Mount. Kemudian sie Mount
memberi materi mountainering mulai dari pengenalan alat-alat yang digunakan,
kegunaan alatnya, sampai dengan teknik prusiking, rapling, caving, cara
pembuatan anchor. Setelah materi selesai disampaikan, lalu sie mount membagi 12
peserta menjadi 4 kelompok agar mempermudah dalam mempraktikan apa yang sudah
disampaikan tadi. Kelompok 1 mencoba rapling terlebih dahulu, kelompok 2
mencoba caving, kelompok 3 mencoba prusiking dan kelompok terakhir mencoba
membuat anchor. Sebelum semua peserta mempraktikan, waktu sudah menunjukan
pukul 12.00 WIB yang artinya waktu untuk ishoma. Seperti biasa semua shalat
berjamaah dan setelah itu masak untuk makan siang yang menu masakan kali ini
adalah mie instan. Setelah waktu ishoma sudah habis sie mount langsung
mengarahkan peserta untuk segera mempraktikan sesuai kelompok yang sudah
dibagi. Pada pukul 14.30 WIB semua peserta berhasil mencoba semuanya. Setelah
itu tiba-tiba kabut tebal menghampiri dan udara menjadi begitu dingin sekali.
Langit juga tampak begitu mendung dan sepertinya hujan akan turun menyapa kami.
Lalu benar saja tidak ada beberapa menit hujan turun sehingga pelantap bergegas
untuk memasang flysheet untuk berteduh para peserta. Pukul menunjukan waktu
shalat ashar sehingga para peserta dan pelantap menunaikan ibadah shalat ashar
terlebih dahulu secara berjamaah di bawah flysheet. Setelah itu sie Mount
memberitahu bahwa ada post test dari materi mountaineering yang tadi telah
disampaikan dan dipraktikan. Kemudian para peserta bergegas untuk menyiapkan
alat tulisnya. Setelah post test selesai dan hujanpun sudah mulai reda, semua
peserta dan pelantap bergegas untuk packing agar segera melanjutkan perjalanan
ke camp selanjutnya. Setelah semua siap pada pukul 15.25 WIB sie hiking
memimpin perjalanan untuk ke camp 3 yang lokasinya lumayan jauh dari lokasi
untuk mountaineering.
Sesampainya
di camp 3 pada pukul 18.15 WIB peserta dibariskan dan agar tidak kedinginan ada
peserta yang minta push up satu seri untuk menghangatkan badan. Selain itu pelantap juga memberi minuman hangat yang
harus diminum secara bergilir dan dibagi secara adil dan merata. Kemudian sie
Vaksur memberi intruksi untuk mendirikan bivak kelompok dan selanjutnya membagi
peserta menjadi beberapa kelompok ada yang satu bivak dua peserta ada juga yang
satu bivak berisi tiga orang. Setelah semua bivak sudah berdiri kemudian kabid
memberi intruksi untuk semua peserta menunaikan kewajibannya terlebih dahulu
kemuadian dilanjutkan untuk memasak bersama. Setelah semua selesai masak maka
semua peserta dan pelantap segera menyiapkan makanan untuk disantap pada malam
hari itu. Seusai makan malam pada pukul 20.30 WIB, peserta diintruksikan untuk
shalat isya terlebih dahulu. Lalu selesai shalat peserta dikumpulkan dan duduk
membentuk lingkaran mengelilingi api unggun yang telah disediakan oleh
pelantap. Sambil menghangatkan badan para peserta sambil memperhatikan dan
mendengarkan sharing materi Navigasi Darat dan SAR P3K yang disampaikan oleh
sie Navdar dan Sie P3K. Setelah sharing materi selesai, sesi selanjutnya adalah
sesi vaksur yaitu stressor kira-kira pukul 23.00 WIB. Apa itu stressor ?
stressor adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak mengenakkan bagi
seseorang, oleh karena mengharuskan seseorang untuk beradaptasi. Stressor sesi
ini yaitu keadaan dimana seseorang dibiarkan sendirian di tengah hutan guna
untuk melihat bagaimana apakah mereka bisa mengendalikan diri apabila tersesat
di hutan seorang diri di malam hari tanpa pecahayaan sama sekali. Dalam session
stressor ini peserta tidak sepenuhnya dibiarkan sendiri di tengah hutan tetapi
tetap ada pelantap di sekitar peserta yang mengawasi guna mencegah hal-hal
terburuk yang akan terjadi. Session stressor ini dimulai dari pukul 23.15 WIB
hingga pukul 23.45 WIB kira-kira 30 menit keberlangsungan sesi tersebut.
Setelah sesi itu berakhir peserta kembali di tempatkan di dekat api unggun
dengan posisi duduk melingkar sambil menghangatkan badan peserta diintruksikan
untuk bercerita apa yang tadi dialami dan dilakukan selama sesi stressor tadi.
Akhirnya setelah semua selesai bercerita pelantap memberi intruksi kepada para
peserta untuk beristirahat sekitar pukul 00.15 WIB. Pada saat peserta sudah
tertidur, para pelantap melakukan briefing kemudian dilanjutkan istirahat.
Minggu,
11 Maret 2018
Hari
Minggu, 11 Maret 2018 merupakan hari ketiga dari rangkaian kegiatan Lantappal
2018. Di hari ini peserta lantappala dibangunkan pada pukul 04.30 WIB. Setelah
semua peserta bangun kemudian menjalankan kewajiban yaitu shalat subuh. Setelah
itu para peserta mendapat intruksi untuk menyiapkan alat dan bahan untuk
memasak pada pagi hari yang cerah ini. Pada pukul 06.30 WIB semua peserta mulai memasak
bersama pasangan mereka masing-masing. Pada pukul 07.30 WIB semua peserta
selesai masak dan siap untuk sarapan bersama. Setelah
selesai makan, semua peserta membongkar bivak mereka masing-masing dengan
pergerakan yang cepat dan sekaligus packing barang-barang mereka. Setelah selesai packing peserta lantappala dan para
pelantap dibariskan untuk melaksanakan apel pagi seperti biasanya. Setelah apel
selesai peserta lantappala diberi sekilas materi oleh sie Vaksur yaitu materi kondensasi
tanah dan kondensasi tumbuhan sekitar pukul 08.15 WIB. Setelah cukup
menyampaikan materi sie Vaksur kemudian membagi peserta menjadi 4 kelompok guna
mempraktikan kondensasi tanah dan kondensasi tumbuhan. Setelah membagi kelompok
sie Vaksur membagikan trashbag dan plastic untuk mempermudah praktik kondensasi
tanah dan tumbuhan. Kemudian semua peserta bergegas untuk membuat kondensasi
tanah dan kondensasi tumbuhan. Sembari menunggu hasil dari kondensasi semua
peserta diarahkan untuk melakukan sesi navigasi darat yang diampu oleh sie
Navdar. Lokasi navigasi darat tidak jauh dari lokasi camp 3 yang dibuat
kondensasi tanah dan tumbuhan tadi. Pada pukul 09.30 WIB sesi navigasi darat
dimulai hingga selesai pada pukul 13.00 WIB. Lokasi navigasi darat dibagi menjadi
tiga post guna untuk membidik medan dengan tepat. Saat di lokasi pertama
berjalan dengan lancar, tapi saat turun ke post kedua terjadi hujan yang
sedikit menghambat kegiatan navigasi darat saat itu. Sehingga para pelantap
bergegas untuk memasang flysheet guna untuk berteduh. Sembari berteduh para
peserta memanfaatkan waktu untuk memplotting hasil dari bidikan tadi sewaktu di
post satu. Setelah beberpa menit hujanpun reda dan kami bergegas untuk naik ke
post tiga yang lokasinya di dekat post satu tadi. Di post tiga para peserta
kurang bergerak cpat sehingga hasil bidikannya kurang maksimal karena kalah
cepat dengan kabut yang turun secara tiba-tiba. Selesai membidik di post tiga
kemudian para peserta dikumpulkan di bawah flysheet untuk melakukan post test
yang diberikan oleh sie Navdar. Sebelum post test sie
Navdar memberi waktu untuk menyelesaikan hasil resection. Pada pukul 14.30 WIB
post test selesai dan berakhir pula sesi navigasi darat dan kemudian
dilanjutkan sesi evaluasi untuk mengukur sejauh mana peserta memahami navigasi
darat. Lalu dilanjutkan untuk shalat dzuhur terlebih dahulu. Selesai shalat
kemudian para peserta diberi waktu untuk memasak mie instan untuk makan siang
guna mengisi tenaga untuk ke sesi berikutnya. Setelah masak makan siang selesai
lalu semua peserta dan para pelantap makan siang bersama sama sembari menikmati
udara segar di sekitar lokasi tersebut. Selesai makan siang para peserta diberi
arahan oleh sie vaksur untuk mengecek hasil kondensasi tanah dan tumbuhan yang
tadi mereka buat. Ada beberapa kelompok yang berhasil namun banyak juga yang
masih gagal dalam mendapatkan air dari hasil kondensasi tanah dan tumbuhan.
Setelah itu para peserta diintruksikan untuk packing dan melanjutkan perjalanan
guna mengikuti sesi berikutnya yaitu SAR P3K.
Sekitar
pukul 15.10 WIB sesi SAR P3K dimulai oleh sie P3K. Setelah para peserta sampai
di lokasi SAR P3K sie P3K memberi sharing materi sedikit dan sedikit arahan
untuk mempraktikan pecarian korban hilang nanti. Setelah materi disampaikan dan
semua peserta telah mengerti bagaimana prosedurnya sie P3K menunjuk salah satu
peserta untuk menjadi komandan SAR untuk memimpin jalannya praktik SAR P3K. Setelah itu komandan SAR membagi peserta menjadi tiga
tim yaitu tim pembuka jalur, tim evakuasi dan tim logistic. Setelah semua
mendapat bagian lalu pelantap mengumumkan bahwa ada korban yang hilang yang
harus dicari oleh tim SAR P3K. Tanpa membuang waktu komandan SAR langsung
memerintah para timnya untuk segera bergegas mencari korban. Setelah beberapa
menit kemudian ditemukan korban yang menderita hipotermia dan ternyata dia
bukan korban yang dicari namun komandan tetap memerintah beberapa personil
untuk menolong korban tersebut dan personil yang lain tetap focus mencari
keberadaan korban utama yang dicari. Setelah 10 menit ditemukanlah korban yang
keadaannya dalam kesakitan karena menderita patah tulang kaki dan luka-luka
pada sekujur tubuhnya. Dengan sergap para personil menagani korban walaupun
masih ada beberapa peserta yang masih kebingungan dan belum tahu bagaimana
caranya mengatasi korban. Setelah 45 menit menangani korban semua peserta
diberhentian dan diberi intruksi untuk berbaris guna melakukan post test dan
evaluasi dari sesi SAR P3K. saat itu hujan turumn deras dan membasahi para
peserta sehingga dengan terpaksa para peserta harus memakai mantol mereka
masing-masing. Setelah itu mereka melakukan post test yang diberikan oleh sie
SAR P3K dan selesai menegrjakan diadakan evaluasi sebentar. Setelah itu semua
peserta diintruksikan untuk melanjutkan perjalanan yang dipimpin sie hiking
untuk menuju ke camp 4. Selama perjalanan ke camp 4 semua peserta dan pelantap
diguyur dinginnya hujan namun semua masih tampak semangat dalam mengikuti
rangkaian kegiatan lantappala 2018 ini.
pembuatan bivak pada materi vaksur (bivak&survival) |
Pada pukul 16.45 WIB sampailah kami di camp 4 yaitu
sudah disekitar jalur pendakian Gunung Lawu jalur Candi Cetho. Sesampainya di
sana para peserta diarahkan oleh sie Vaksur untuk segera mendirikan tenda dan
memasang flysheet bersama-sama. Setelah itu peserta menjalankan kewajibannya
yaitu shalat ashar. Lalu dilanjutkan materi oleh sie vaksur yaitu materi
bagaimana cara membuat jebakan untuk binatang buruan di hutan seperti burung
atau ayam hutan. Setelah materi disampaikan pada pukul 17.30 WIB semua peserta
dibagi menjadi 3 kelompok dan diarahkan untuk mempraktikan membuat jebakan
tersebut di sekitar lokasi camp. Setelah selesai membuat jebakan mereka kembali
ke camp dan waktu telah menunjukan pukul 18.15 WIB yang artinya harus shalat
maghrib terlebih dahulu. Setelah selesai shalat maghrib para peserta diarahkan
untuk mengambil air di sumber air yang tidak terlalu jauh dari camp. Dan
selanjutnya diberi intruksi untuk menyipakan peralatan dan bahan-bahan untuk
masak makan malam. Setelah semua
siap para peserta segera memasak bersam pasangan mereka masing-masing. Selesai
memasak seperti biasa mereka makan bersama denga para pelantap. Sekitar pukul
19.45 WIB makan selesai dan dilanjutkan materi oleh sie Vaksur yaitu pembuatan
api unggun. Semua peserta dibagi menjadi dua kelompk untuk membuat perapian.
Sayang, cuaca tidak mendukung karena tak berapa lama si hujan turun di
tengah-tengah peserta yang sedang mencari bahan bakar untuk perapian. Sehingga
pembuatan api unggunpun tidak berhasil karena semua basah kuyup dan tempat
untuk berteduh kami yaitu di bawah flysheetpun kebanjiran. Di tengah-tengah
hujan deras sie vaksur masih sempat memberi materi mengenai pembuatan
panggrangan untuk memanggang hasil buruan. Setelah itu peserta diberi intruksi
untuk menunaikan shalat isya di tengah hujan dan banjir. Seusai shalat isya
kemudian para peserta memasuki waktu istirahat dan melepas lelah dihari yang
kurang bersahabat ini. Setelah para peserta tidur kemudian pelantap melakukan
briefing. Pada pukul 01.00 WIB ada peserta lantap perempuan yang tidurnya tidak
nyaman karena tenda kemasukan air sehingga peserta tersebut dipindahkan ke
flysheet pelantap.
Senin,
12 Maret 2018
Pada
hari Senin, 12 Maret 2018 yaitu menginjak hari keempat kegiatan lantappala
2018. Pada pukul 04.30
WIB semua peserta dan pelantap baru saja bangun dari tidur yang kurang nyenyak.
Setelah bangun semua peserta diberi intruksi untuk segera membuat dua barisan.
Setelah itu, kabid memberi perintah untuk menggerakan badan guna menghangatkan
badan yang kedinginan karena tadi malam kehujanan. Lalu selesai menggerakan
badan para peserta diberi intruksi untuk segera mengambil wudhu dan bergegas
menunaikan shalat subuh berjamaah. Setelah shalat
para peserta dan pelantap menyiapakan peralatan dan bahan untuk memasak. Di
tengah-tengah memasak tiga cowok dari peserta diberi perintah oleh sie vaksur
untuk mengecek hasil jebakan kemaren sore yang telah dibuat apakah berhasil
atau tidak. Kemudian salah satu jebakan berhasil menjebak seekor ayam hutan dan
selanjutnya ayam tersebut segera di sembelih dan di bersihkan kemudian direbus.
Setelah itu pada pukul 06.45 WIB masakan semua peserta sudah siap begitu juga
dengan masakan para pelantap yang sudah siap disajikan untuk disantap
bersama-sama. Selesai makan, semua peserta dan pelantap segera packing dan
membersihkan sampah-sampah yang tertinggal di sekitar lokasi ccamp 4 ini. Selesai packing semua peserta dan pelantap berbaris
untuk segera melaksankan apel pagi. Setelah melaksanakan apel pagi semuanya
membentuk lingkaran besar guna melakukan stretching bersama selama 30 menit.
Selesai stretching kemudian pada pukul 07.15 WIB sie hiking memimpin perjalanan
untuk long hiking karena hari ini mrupakan hari untuk naik ke Gunung Lawu via
Candi Cetho. Dimana jalur cani Cetho ini adalah jalur terpanjang dan terlama. Namun
view yang didapatkan juga setimpal dengan capeknya berjalan kaki. Sebelum
melanjutkan perjalanan peserta mendapat perintah untuk mengisi ari terlebih
dahulu di sumber air tempat kemarin mengambil air. Setelah semua mengisi air
dan ada yang mencuci muka sie hiking segera melanjutkan perjalanan kembali. Jalanan berupa tanah padat, masih terasa landai
dan pemandangan berupa hutan yang tidak terlalu rimbun. Setelah berjalan
sekitar 70 menit, kamu sudah sampai di pos 1, bernama Mbah Branti, sebuah area
tanah datar yang berada di ketinggian 1.600 mdpl.
Pada
pukul 09.15 sampailah kami di post 1, di sana semua peserta dan pelantap beristirahat
sejenak dan minum sebentar. Untuk mempersingkat waktu sie hiking memberi kode
untuk segera melanjutkan perjalanan ke post selanjutnya. Saat di perjalanan kami
banyak berpapasan dengan para pendaki yang ingin turun juga ada yang ingin
naik. Tanpa basa basi kami saling menyapa sesama pencita alam. Sebelum kita
sampai di post 2 kita terlebih dahulu menemui post bayangan. Setelah melewati pos 1, jalanan tidak banyak
berubah, masih berupa tanah padat dengan kemiringan yang stabil, pemandangan
pun demikian, meskipun lebih rimbun, hutan di sana masih cukup terbuka. Dalam
beberapa kesempatan, kamu akan melewati beberapa tanjakan dengan jalur yang
menyempit.
Setelah berjalan sekitar 1 jam, kamu akan sampai di pos 2, sebuah area tanah datar yang cukup luas, mungkin dapat menampung 4 tenda. Pos 2 ini bernama Brakseng, berada pada ketinggian 2.050 mdpl. Saat berada di sana, kamu akan merasakan nuansa mistis yang hadir karena keberadaan pohon besar yang dililit oleh kain. Pada pukul 10.15 WIB sampailah kita di post 2. Di sana langsung salah satu mengeluarkan air minum dan snack untuk disantap bersama-sama. Setelah 15 menit istirahat, minum dan makan lalu sie Hiking memberi intruksi untuk melanjutkan ke post berikutnya. Jarak post 2 dengan post 3 lumayan panjang sehingga membutuhkan tenaga yang lebih serta semangat yang kuat. Di tengah perjalanan ada seorang peserta yang terkilir kakinya sehingga dia berjalan di barisan terakhir yang ditemani para pelantap yang setia. Perjalanan menuju pos 3, jalanan semakin menanjak, pemandangan lebih tertutup rapat, hutan didominasi oleh pepohonan yang mirip dengan Lamtoro, sesekali pohon-pohon tumbang akan menghadang perjalananmu. Boleh dibilang bahwa perjalanan ini merupakan yang terpanjang. Untuk sampai di pos 3, kamu membutuhkan waktu tempuh sekitar 90 menit. Pos 3 adalah sebuah tempat yang bernama Cemoro Dowo, di sini kamu dapat menemukan sebuah bangunan kecil untuk berteduh sambil menikmati pemadandangan dan pipa air yang dibolongi untuk memasok kembali persediaan air minum. Pos 3 berada pada ketinggian 2.250 mdpl.Setelah waktu menunjukkan pukul 11.45 WIB sampailah di post 3 langsung saja di sana hanya beristirahat sejenak dan sie Hiking memberi kode untuk segera melanjutkan perjalanan ke post selanjutnya. Selepas beristirahat di pos 3, perjalanan dimulai kembali, track akan semakin menanjak, medan berupa tanah padat yang diselingi akar-akar pohon, pemandangan berubah menjadi sedikit lebih terbuka. Namun, menedekati pos 4, hutan akan rimbun kembali, menutupi batas pandangmu ke langit yang luas. Waktu tempuh menuju pos 4 sekitar 80 menit. Pos 4 merupakan area tanah datar yang berada di ketinggian 2.500 mdpl, bernama Penggik atau Ondorante, di sana kamu akan melihat 2 buah bangunan kecil yang terletak di pinggir jalur pendakian. Sangat tepat untuk dijadikan tempat menghela nafas. Namun ada seorang peserta yang tiba-tiba jatuh pingsan tak sadarkan diri. Setelah mendapatkan pertolongan peserta tersebut akhirnya dapat siuman kembali dan dapat melanjutkan perjalanan walaupun dibarisan terakhir bersama pelanta yang setia menemani. Pada pukul 13.05 WIB tibalah di post 4 kami segera melakukan ishoma, istirahat shalat dan makan sekitar 1 jam. Selesai ishoma perjalananpun dilanjutkan dengan semangat yang masih membara pada mapala muda. Setelah sebelumnya track terasa garang, menuju pos 5, jalanan berubah menjadi sedikit jinak, banyak bonusnya. Di samping itu pemandangan sepanjang perjalanan akan menghibur matamu, berupa hutan pinus dan padang sabana, dijamin tidak akan mengecewakan untuk dijadikan backround foto-fotomu. Setelah berjalan sekitar 70 menit, maka kamu sudah sampai di pos 5. Pos 5 merupakan area tanah datar yang sangat luas, pemandangan di sana berupa padang sabana yang dikelilingi pepohonan dan perbukitan. Sangat indah!. Tempat ini bernama Bulak Peperangan yang berada pada ketinggian 2.850 mdpl. Salah satu tempat ideal untuk mendirikan tenda. Selepas pos 5, jalanan akan kembali menanjak, menaiki bukit, pemandangan masih berupa padang sabana yang luas. Sesampainya di Gupak Menjangan, barisan pohon-pohon pinus akan menyambutmu.Gupak Menjangan sendiri merupakan sebuah tempat yang memiliki pemandangan sangat indah, luas, teduh, sedikit terbuka, terdapat sumber air dan sangat ideal untuk dijadikan tempat mendirikan tenda, bersitirahat sebelum melakukan summit attack, memburu sunrise di puncak gunung Lawu. Namun sie Hiking tetap melanjutkan perjalan menuju ke camp yang selanjutnya. Pergerakan dipercepat agar dapat sampai ke camp berikutnya sebelum matahari tenggelam. Perjalanan dilanjutkan dengan menuruni perbukitan di tengah-tengah padang sabana, sesekali pohon pinus bisa kamu lihat di sana. Setelah itu, kamu dipaksa kembali untuk menanjak melipir ke sisi bukit. Pohon-pohon pinus akan perlahan menghilang, digantikan dengan pohon Cantigi, menandakan sudah dekat dengan pasar Dieng atau pasar Setan. Setalah beberapa menit dan hari juga sudah mulai gelap ditambah hembusan angin yang kencang serta suhu yang semakin dingin. Di tengah sabana kami menunaikan ibadah shalat maghrib dan sekalian shalat isya. Setelah itu perjalananpun dilanjutkan ke camp berikutnya.
Setelah berjalan sekitar 1 jam, kamu akan sampai di pos 2, sebuah area tanah datar yang cukup luas, mungkin dapat menampung 4 tenda. Pos 2 ini bernama Brakseng, berada pada ketinggian 2.050 mdpl. Saat berada di sana, kamu akan merasakan nuansa mistis yang hadir karena keberadaan pohon besar yang dililit oleh kain. Pada pukul 10.15 WIB sampailah kita di post 2. Di sana langsung salah satu mengeluarkan air minum dan snack untuk disantap bersama-sama. Setelah 15 menit istirahat, minum dan makan lalu sie Hiking memberi intruksi untuk melanjutkan ke post berikutnya. Jarak post 2 dengan post 3 lumayan panjang sehingga membutuhkan tenaga yang lebih serta semangat yang kuat. Di tengah perjalanan ada seorang peserta yang terkilir kakinya sehingga dia berjalan di barisan terakhir yang ditemani para pelantap yang setia. Perjalanan menuju pos 3, jalanan semakin menanjak, pemandangan lebih tertutup rapat, hutan didominasi oleh pepohonan yang mirip dengan Lamtoro, sesekali pohon-pohon tumbang akan menghadang perjalananmu. Boleh dibilang bahwa perjalanan ini merupakan yang terpanjang. Untuk sampai di pos 3, kamu membutuhkan waktu tempuh sekitar 90 menit. Pos 3 adalah sebuah tempat yang bernama Cemoro Dowo, di sini kamu dapat menemukan sebuah bangunan kecil untuk berteduh sambil menikmati pemadandangan dan pipa air yang dibolongi untuk memasok kembali persediaan air minum. Pos 3 berada pada ketinggian 2.250 mdpl.Setelah waktu menunjukkan pukul 11.45 WIB sampailah di post 3 langsung saja di sana hanya beristirahat sejenak dan sie Hiking memberi kode untuk segera melanjutkan perjalanan ke post selanjutnya. Selepas beristirahat di pos 3, perjalanan dimulai kembali, track akan semakin menanjak, medan berupa tanah padat yang diselingi akar-akar pohon, pemandangan berubah menjadi sedikit lebih terbuka. Namun, menedekati pos 4, hutan akan rimbun kembali, menutupi batas pandangmu ke langit yang luas. Waktu tempuh menuju pos 4 sekitar 80 menit. Pos 4 merupakan area tanah datar yang berada di ketinggian 2.500 mdpl, bernama Penggik atau Ondorante, di sana kamu akan melihat 2 buah bangunan kecil yang terletak di pinggir jalur pendakian. Sangat tepat untuk dijadikan tempat menghela nafas. Namun ada seorang peserta yang tiba-tiba jatuh pingsan tak sadarkan diri. Setelah mendapatkan pertolongan peserta tersebut akhirnya dapat siuman kembali dan dapat melanjutkan perjalanan walaupun dibarisan terakhir bersama pelanta yang setia menemani. Pada pukul 13.05 WIB tibalah di post 4 kami segera melakukan ishoma, istirahat shalat dan makan sekitar 1 jam. Selesai ishoma perjalananpun dilanjutkan dengan semangat yang masih membara pada mapala muda. Setelah sebelumnya track terasa garang, menuju pos 5, jalanan berubah menjadi sedikit jinak, banyak bonusnya. Di samping itu pemandangan sepanjang perjalanan akan menghibur matamu, berupa hutan pinus dan padang sabana, dijamin tidak akan mengecewakan untuk dijadikan backround foto-fotomu. Setelah berjalan sekitar 70 menit, maka kamu sudah sampai di pos 5. Pos 5 merupakan area tanah datar yang sangat luas, pemandangan di sana berupa padang sabana yang dikelilingi pepohonan dan perbukitan. Sangat indah!. Tempat ini bernama Bulak Peperangan yang berada pada ketinggian 2.850 mdpl. Salah satu tempat ideal untuk mendirikan tenda. Selepas pos 5, jalanan akan kembali menanjak, menaiki bukit, pemandangan masih berupa padang sabana yang luas. Sesampainya di Gupak Menjangan, barisan pohon-pohon pinus akan menyambutmu.Gupak Menjangan sendiri merupakan sebuah tempat yang memiliki pemandangan sangat indah, luas, teduh, sedikit terbuka, terdapat sumber air dan sangat ideal untuk dijadikan tempat mendirikan tenda, bersitirahat sebelum melakukan summit attack, memburu sunrise di puncak gunung Lawu. Namun sie Hiking tetap melanjutkan perjalan menuju ke camp yang selanjutnya. Pergerakan dipercepat agar dapat sampai ke camp berikutnya sebelum matahari tenggelam. Perjalanan dilanjutkan dengan menuruni perbukitan di tengah-tengah padang sabana, sesekali pohon pinus bisa kamu lihat di sana. Setelah itu, kamu dipaksa kembali untuk menanjak melipir ke sisi bukit. Pohon-pohon pinus akan perlahan menghilang, digantikan dengan pohon Cantigi, menandakan sudah dekat dengan pasar Dieng atau pasar Setan. Setalah beberapa menit dan hari juga sudah mulai gelap ditambah hembusan angin yang kencang serta suhu yang semakin dingin. Di tengah sabana kami menunaikan ibadah shalat maghrib dan sekalian shalat isya. Setelah itu perjalananpun dilanjutkan ke camp berikutnya.
Sesampainya di camp berikutnya yaitu sekitar pukul 19.15 WIB.
Sudah berdiri tenda dan flysheet untuk beristirahat para peserta dan pelantap.
Tim pendahululah yang berjasa mendirikan tenda dan memasang flysheet. Setelah
sampai di sana kabid memberi intruksi untuk memasak bersama dengan cara membagi
beberapa tim yaitu ada yang masak air untuk minum ada yang masak sayur ada yang
masak nasi da nada yang masak untuk lauk pauknya. Suasana malam hari yang udaranya
menusuk sampai ke tulang-tulang membuat badan menjadi menggigil. Setelah
masakan selesai acara makan malam bersamapun dimulai. Semua peserta dan
pelantap bergabung menjadi beberapa kelompok. Hal ini dilakukan guna
mendekatkan peserta dengan para pelantap. Selesai makan kemudian diadakan
evaluasi mengenai lantappala 2018 yang selanjutnya pada pukul 12.12 WIB adalah
waktu untuk beristirahat.
Selasa, 13 Maret 2018
Matahari mulai menampakan sinarnya,
hal itu menunjukan bahwa hari sudah berganti. Tak terasa hari ini sudah
menginjak hari terakhir dari rangkaian kegiatan lantappala 2018. Selasa, 13
Maret 2018 kami akan menu puncak hargo Dumilah. Di hari ini semua peserta
maupun pelantap bangun kesiangan yaitu pada pukul 05.00 WIB. Sehingga segera
semua bergegas untu melaksanakan kewajiban terlebih dahulu. Setelah menjalankan
shalat subuh berjamaah, semua melakukan kegiatan memasak untuk membuat sarapan
di pagi hari yang cerah dan udara yang sangat sejuk. Pada pukul 07.30 masakpun
selesai dan setelah itu semua makan bersama-sama. Selesai makan kami segera packing, membongkar bivak dan
flysheet serta membereskan peralatan masak dan mencuci nesting. Selanjutnya
pada pukul 08.43 WIB diadakan sesi evaluasi vaksur dan sekaligus diadakanya
post test vaksur. Selesai sesi vaksur pada pukul 09.05 sie hiking mulai
melanjutkan perjalanan ke puncak. Setelah berjalan sekitar 40 menit, maka kamu
akan sampai di puncak Hargo Dalem, di sana terdapat petilasan Prabu Brawijaya
dan warung Mbok Yem yang legendaris, sebuah warung tertinggi di Indonesia yang menyediakan
berbagai macam makanan, termasuk pecel lele, dan aneka jenis minuman, termasuk
es teh. Jarak antara Hargo Dalem dan Hargo Dumilah memang tidak terlalu
jauh, namun medannya yang berat dan tracknya yang sadis membuat perjalanan
menuju Hargo Dalem terasa panjang. Waktu tempuhnya sekitar 30 menit perjalanan.
Sesampainya di puncak Hargo Dumilah, kamu akan
mendapati sebuah tugu yang mengibarkan bendera merah putih, melihat pemandangan
alam yang begitu megah dan menikmati sensasi negri di atas awan. Selain itu,
pemandangan beberapa gunung pun bisa kamu santap, termasuk gunung Merapi,
gunung Merbabu, gunung Sumbing dan gunung Sindoro.
peserta bergegas untuk menyiapkan
alat tulisnya. Setelah post test selesai dan hujanpun sudah mulai reda, semua
peserta dan pelantap bergegas untuk packing agar segera melanjutkan perjalanan
ke camp selanjutnya. Setelah semua siap pada pukul 15.25 WIB sie hiking
memimpin perjalanan untuk ke camp 3 yang lokasinya lumayan jauh dari lokasi
untuk mountaineering. Sesampainya
di camp 3 pada pukul 18.15 WIB peserta dibariskan dan agar tidak kedinginan ada
peserta yang minta push up satu seri untuk menghangatkan badan. Selain itu pelantap juga memberi minuman hangat yang
harus diminum secara bergilir dan dibagi secara adil dan merata. Kemudian sie
Vaksur memberi intruksi untuk mendirikan bivak kelompok dan selanjutnya membagi
peserta menjadi beberapa kelompok ada yang satu bivak dua peserta ada juga yang
satu bivak berisi tiga orang. Setelah semua bivak sudah berdiri kemudian kabid
memberi intruksi untuk semua peserta menunaikan kewajibannya terlebih dahulu
kemuadian dilanjutkan untuk memasak bersama. Setelah semua selesai masak maka
semua peserta dan pelantap segera menyiapkan makanan untuk disantap pada malam
hari itu. Seusai makan malam pada pukul 20.30 WIB, peserta diintruksikan untuk
shalat isya terlebih dahulu. Lalu selesai shalat peserta dikumpulkan dan duduk
membentuk lingkaran mengelilingi api unggun yang telah disediakan oleh
pelantap. Sambil menghangatkan badan para peserta sambil memperhatikan dan
mendengarkan sharing materi Navigasi Darat dan SAR P3K yang disampaikan oleh
sie Navdar dan Sie P3K. Setelah sharing materi selesai, sesi selanjutnya adalah
sesi vaksur yaitu stressor kira-kira pukul 23.00 WIB.
Apa itu stressor ? stressor adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak mengenakkan bagi seseorang, oleh karena mengharuskan seseorang untuk beradaptasi. Stressor sesi ini yaitu keadaan dimana seseorang dibiarkan sendirian di tengah hutan guna untuk melihat bagaimana apakah mereka bisa mengendalikan diri apabila tersesat di hutan seorang diri di malam hari tanpa pecahayaan sama sekali. Dalam session stressor ini peserta tidak sepenuhnya dibiarkan sendiri di tengah hutan tetapi tetap ada pelantap di sekitar peserta yang mengawasi guna mencegah hal-hal terburuk yang akan terjadi. Session stressor ini dimulai dari pukul 23.15 WIB hingga pukul 23.45 WIB kira-kira 30 menit keberlangsungan sesi tersebut. Setelah sesi itu berakhir peserta kembali di tempatkan di dekat api unggun dengan posisi duduk melingkar sambil menghangatkan badan peserta diintruksikan untuk bercerita apa yang tadi dialami dan dilakukan selama sesi stressor tadi. Akhirnya setelah semua selesai bercerita pelantap memberi intruksi kepada para peserta untuk beristirahat sekitar pukul 00.15 WIB. Pada saat peserta sudah tertidur, para pelantap melakukan briefing kemudian dilanjutkan istirahat.
Apa itu stressor ? stressor adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak mengenakkan bagi seseorang, oleh karena mengharuskan seseorang untuk beradaptasi. Stressor sesi ini yaitu keadaan dimana seseorang dibiarkan sendirian di tengah hutan guna untuk melihat bagaimana apakah mereka bisa mengendalikan diri apabila tersesat di hutan seorang diri di malam hari tanpa pecahayaan sama sekali. Dalam session stressor ini peserta tidak sepenuhnya dibiarkan sendiri di tengah hutan tetapi tetap ada pelantap di sekitar peserta yang mengawasi guna mencegah hal-hal terburuk yang akan terjadi. Session stressor ini dimulai dari pukul 23.15 WIB hingga pukul 23.45 WIB kira-kira 30 menit keberlangsungan sesi tersebut. Setelah sesi itu berakhir peserta kembali di tempatkan di dekat api unggun dengan posisi duduk melingkar sambil menghangatkan badan peserta diintruksikan untuk bercerita apa yang tadi dialami dan dilakukan selama sesi stressor tadi. Akhirnya setelah semua selesai bercerita pelantap memberi intruksi kepada para peserta untuk beristirahat sekitar pukul 00.15 WIB. Pada saat peserta sudah tertidur, para pelantap melakukan briefing kemudian dilanjutkan istirahat.
Minggu,
11 Maret 2018
Hari
Minggu, 11 Maret 2018 merupakan hari ketiga dari rangkaian kegiatan Lantappal
2018. Di hari ini peserta lantappala dibangunkan pada pukul 04.30 WIB. Setelah
semua peserta bangun kemudian menjalankan kewajiban yaitu shalat subuh. Setelah
itu para peserta mendapat intruksi untuk menyiapkan alat dan bahan untuk
memasak pada pagi hari yang cerah ini. Pada pukul 06.30 WIB semua peserta mulai memasak
bersama pasangan mereka masing-masing. Pada pukul 07.30 WIB semua peserta
selesai masak dan siap untuk sarapan bersama. Setelah
selesai makan, semua peserta membongkar bivak mereka masing-masing dengan
pergerakan yang cepat dan sekaligus packing barang-barang mereka. Setelah selesai packing peserta lantappala dan para
pelantap dibariskan untuk melaksanakan apel pagi seperti biasanya. Setelah apel
selesai peserta lantappala diberi sekilas materi oleh sie Vaksur yaitu materi kondensasi
tanah dan kondensasi tumbuhan sekitar pukul 08.15 WIB. Setelah cukup
menyampaikan materi sie Vaksur kemudian membagi peserta menjadi 4 kelompok guna
mempraktikan kondensasi tanah dan kondensasi tumbuhan. Setelah membagi kelompok
sie Vaksur membagikan trashbag dan plastic untuk mempermudah praktik kondensasi
tanah dan tumbuhan. Kemudian semua peserta bergegas untuk membuat kondensasi
tanah dan kondensasi tumbuhan. Sembari menunggu hasil dari kondensasi semua
peserta diarahkan untuk melakukan sesi navigasi darat yang diampu oleh sie
Navdar. Lokasi navigasi darat tidak jauh dari lokasi camp 3 yang dibuat
kondensasi tanah dan tumbuhan tadi. Pada pukul 09.30 WIB sesi navigasi darat
dimulai hingga selesai pada pukul 13.00 WIB. Lokasi navigasi darat dibagi menjadi
tiga post guna untuk membidik medan dengan tepat. Saat di lokasi pertama
berjalan dengan lancar, tapi saat turun ke post kedua terjadi hujan yang
sedikit menghambat kegiatan navigasi darat saat itu. Sehingga para pelantap
bergegas untuk memasang flysheet guna untuk berteduh. Sembari berteduh para
peserta memanfaatkan waktu untuk memplotting hasil dari bidikan tadi sewaktu di
post satu. Setelah beberpa menit hujanpun reda dan kami bergegas untuk naik ke
post tiga yang lokasinya di dekat post satu tadi. Di post tiga para peserta
kurang bergerak cpat sehingga hasil bidikannya kurang maksimal karena kalah
cepat dengan kabut yang turun secara tiba-tiba. Selesai membidik di post tiga
kemudian para peserta dikumpulkan di bawah flysheet untuk melakukan post test
yang diberikan oleh sie Navdar. Sebelum post test sie
Navdar memberi waktu untuk menyelesaikan hasil resection. Pada pukul 14.30 WIB
post test selesai dan berakhir pula sesi navigasi darat dan kemudian
dilanjutkan sesi evaluasi untuk mengukur sejauh mana peserta memahami navigasi
darat. Lalu dilanjutkan untuk shalat dzuhur terlebih dahulu. Selesai shalat
kemudian para peserta diberi waktu untuk memasak mie instan untuk makan siang
guna mengisi tenaga untuk ke sesi berikutnya. Setelah masak makan siang selesai
lalu semua peserta dan para pelantap makan siang bersama sama sembari menikmati
udara segar di sekitar lokasi tersebut. Selesai makan siang para peserta diberi
arahan oleh sie vaksur untuk mengecek hasil kondensasi tanah dan tumbuhan yang
tadi mereka buat. Ada beberapa kelompok yang berhasil namun banyak juga yang
masih gagal dalam mendapatkan air dari hasil kondensasi tanah dan tumbuhan.
Setelah itu para peserta diintruksikan untuk packing dan melanjutkan perjalanan
guna mengikuti sesi berikutnya yaitu SAR P3K.
Sekitar
pukul 15.10 WIB sesi SAR P3K dimulai oleh sie P3K. Setelah para peserta sampai
di lokasi SAR P3K sie P3K memberi sharing materi sedikit dan sedikit arahan
untuk mempraktikan pecarian korban hilang nanti. Setelah materi disampaikan dan
semua peserta telah mengerti bagaimana prosedurnya sie P3K menunjuk salah satu
peserta untuk menjadi komandan SAR untuk memimpin jalannya praktik SAR P3K. Setelah itu komandan SAR membagi peserta menjadi tiga
tim yaitu tim pembuka jalur, tim evakuasi dan tim logistic. Setelah semua
mendapat bagian lalu pelantap mengumumkan bahwa ada korban yang hilang yang
harus dicari oleh tim SAR P3K. Tanpa membuang waktu komandan SAR langsung
memerintah para timnya untuk segera bergegas mencari korban. Setelah beberapa
menit kemudian ditemukan korban yang menderita hipotermia dan ternyata dia
bukan korban yang dicari namun komandan tetap memerintah beberapa personil
untuk menolong korban tersebut dan personil yang lain tetap focus mencari
keberadaan korban utama yang dicari. Setelah 10 menit ditemukanlah korban yang
keadaannya dalam kesakitan karena menderita patah tulang kaki dan luka-luka
pada sekujur tubuhnya. Dengan sergap para personil menagani korban walaupun
masih ada beberapa peserta yang masih kebingungan dan belum tahu bagaimana
caranya mengatasi korban. Setelah 45 menit menangani korban semua peserta
diberhentian dan diberi intruksi untuk berbaris guna melakukan post test dan
evaluasi dari sesi SAR P3K. saat itu hujan turumn deras dan membasahi para
peserta sehingga dengan terpaksa para peserta harus memakai mantol mereka
masing-masing. Setelah itu mereka melakukan post test yang diberikan oleh sie
SAR P3K dan selesai menegrjakan diadakan evaluasi sebentar. Setelah itu semua
peserta diintruksikan untuk melanjutkan perjalanan yang dipimpin sie hiking
untuk menuju ke camp 4. Selama perjalanan ke camp 4 semua peserta dan pelantap
diguyur dinginnya hujan namun semua masih tampak semangat dalam mengikuti
rangkaian kegiatan lantappala 2018 ini.
Pada pukul 16.45 WIB sampailah kami di camp 4 yaitu
sudah disekitar jalur pendakian Gunung Lawu jalur Candi Cetho. Sesampainya di
sana para peserta diarahkan oleh sie Vaksur untuk segera mendirikan tenda dan
memasang flysheet bersama-sama. Setelah itu peserta menjalankan kewajibannya
yaitu shalat ashar. Lalu dilanjutkan materi oleh sie vaksur yaitu materi
bagaimana cara membuat jebakan untuk binatang buruan di hutan seperti burung
atau ayam hutan. Setelah materi disampaikan pada pukul 17.30 WIB semua peserta
dibagi menjadi 3 kelompok dan diarahkan untuk mempraktikan membuat jebakan
tersebut di sekitar lokasi camp. Setelah selesai membuat jebakan mereka kembali
ke camp dan waktu telah menunjukan pukul 18.15 WIB yang artinya harus shalat
maghrib terlebih dahulu. Setelah selesai shalat maghrib para peserta diarahkan
untuk mengambil air di sumber air yang tidak terlalu jauh dari camp. Dan
selanjutnya diberi intruksi untuk menyipakan peralatan dan bahan-bahan untuk
masak makan malam. Setelah semua
siap para peserta segera memasak bersam pasangan mereka masing-masing. Selesai
memasak seperti biasa mereka makan bersama denga para pelantap. Sekitar pukul
19.45 WIB makan selesai dan dilanjutkan materi oleh sie Vaksur yaitu pembuatan
api unggun. Semua peserta dibagi menjadi dua kelompk untuk membuat perapian.
Sayang, cuaca tidak mendukung karena tak berapa lama si hujan turun di
tengah-tengah peserta yang sedang mencari bahan bakar untuk perapian. Sehingga
pembuatan api unggunpun tidak berhasil karena semua basah kuyup dan tempat
untuk berteduh kami yaitu di bawah flysheetpun kebanjiran. Di tengah-tengah
hujan deras sie vaksur masih sempat memberi materi mengenai pembuatan
panggrangan untuk memanggang hasil buruan. Setelah itu peserta diberi intruksi
untuk menunaikan shalat isya di tengah hujan dan banjir. Seusai shalat isya
kemudian para peserta memasuki waktu istirahat dan melepas lelah dihari yang
kurang bersahabat ini. Setelah para peserta tidur kemudian pelantap melakukan
briefing. Pada pukul 01.00 WIB ada peserta lantap perempuan yang tidurnya tidak
nyaman karena tenda kemasukan air sehingga peserta tersebut dipindahkan ke
flysheet pelantap.
Senin,
12 Maret 2018
Pada
hari Senin, 12 Maret 2018 yaitu menginjak hari keempat kegiatan lantappala
2018. Pada pukul 04.30
WIB semua peserta dan pelantap baru saja bangun dari tidur yang kurang nyenyak.
Setelah bangun semua peserta diberi intruksi untuk segera membuat dua barisan.
Setelah itu, kabid memberi perintah untuk menggerakan badan guna menghangatkan
badan yang kedinginan karena tadi malam kehujanan. Lalu selesai menggerakan
badan para peserta diberi intruksi untuk segera mengambil wudhu dan bergegas
menunaikan shalat subuh berjamaah. Setelah shalat
para peserta dan pelantap menyiapakan peralatan dan bahan untuk memasak. Di
tengah-tengah memasak tiga cowok dari peserta diberi perintah oleh sie vaksur
untuk mengecek hasil jebakan kemaren sore yang telah dibuat apakah berhasil
atau tidak. Kemudian salah satu jebakan berhasil menjebak seekor ayam hutan dan
selanjutnya ayam tersebut segera di sembelih dan di bersihkan kemudian direbus.
Setelah itu pada pukul 06.45 WIB masakan semua peserta sudah siap begitu juga
dengan masakan para pelantap yang sudah siap disajikan untuk disantap
bersama-sama. Selesai makan, semua peserta dan pelantap segera packing dan
membersihkan sampah-sampah yang tertinggal di sekitar lokasi ccamp 4 ini. Selesai packing semua peserta dan pelantap berbaris
untuk segera melaksankan apel pagi. Setelah melaksanakan apel pagi semuanya
membentuk lingkaran besar guna melakukan stretching bersama selama 30 menit.
Selesai stretching kemudian pada pukul 07.15 WIB sie hiking memimpin perjalanan
untuk long hiking karena hari ini mrupakan hari untuk naik ke Gunung Lawu via
Candi Cetho. Dimana jalur cani Cetho ini adalah jalur terpanjang dan terlama. Namun
view yang didapatkan juga setimpal dengan capeknya berjalan kaki. Sebelum
melanjutkan perjalanan peserta mendapat perintah untuk mengisi ari terlebih
dahulu di sumber air tempat kemarin mengambil air. Setelah semua mengisi air
dan ada yang mencuci muka sie hiking segera melanjutkan perjalanan kembali. Jalanan berupa tanah padat, masih terasa landai
dan pemandangan berupa hutan yang tidak terlalu rimbun. Setelah berjalan
sekitar 70 menit, kamu sudah sampai di pos 1, bernama Mbah Branti, sebuah area
tanah datar yang berada di ketinggian 1.600 mdpl.
Pada
pukul 09.15 sampailah kami di post 1, di sana semua peserta dan pelantap beristirahat
sejenak dan minum sebentar. Untuk mempersingkat waktu sie hiking memberi kode
untuk segera melanjutkan perjalanan ke post selanjutnya. Saat di perjalanan kami
banyak berpapasan dengan para pendaki yang ingin turun juga ada yang ingin
naik. Tanpa basa basi kami saling menyapa sesama pencita alam. Sebelum kita
sampai di post 2 kita terlebih dahulu menemui post bayangan. Setelah melewati pos 1, jalanan tidak banyak
berubah, masih berupa tanah padat dengan kemiringan yang stabil, pemandangan
pun demikian, meskipun lebih rimbun, hutan di sana masih cukup terbuka. Dalam
beberapa kesempatan, kamu akan melewati beberapa tanjakan dengan jalur yang
menyempit.
Setelah berjalan sekitar 1 jam, kamu akan sampai di pos 2, sebuah area tanah datar yang cukup luas, mungkin dapat menampung 4 tenda. Pos 2 ini bernama Brakseng, berada pada ketinggian 2.050 mdpl. Saat berada di sana, kamu akan merasakan nuansa mistis yang hadir karena keberadaan pohon besar yang dililit oleh kain. Pada pukul 10.15 WIB sampailah kita di post 2. Di sana langsung salah satu mengeluarkan air minum dan snack untuk disantap bersama-sama. Setelah 15 menit istirahat, minum dan makan lalu sie Hiking memberi intruksi untuk melanjutkan ke post berikutnya. Jarak post 2 dengan post 3 lumayan panjang sehingga membutuhkan tenaga yang lebih serta semangat yang kuat. Di tengah perjalanan ada seorang peserta yang terkilir kakinya sehingga dia berjalan di barisan terakhir yang ditemani para pelantap yang setia. Perjalanan menuju pos 3, jalanan semakin menanjak, pemandangan lebih tertutup rapat, hutan didominasi oleh pepohonan yang mirip dengan Lamtoro, sesekali pohon-pohon tumbang akan menghadang perjalananmu. Boleh dibilang bahwa perjalanan ini merupakan yang terpanjang. Untuk sampai di pos 3, kamu membutuhkan waktu tempuh sekitar 90 menit. Pos 3 adalah sebuah tempat yang bernama Cemoro Dowo, di sini kamu dapat menemukan sebuah bangunan kecil untuk berteduh sambil menikmati pemadandangan dan pipa air yang dibolongi untuk memasok kembali persediaan air minum. Pos 3 berada pada ketinggian 2.250 mdpl.Setelah waktu menunjukkan pukul 11.45 WIB sampailah di post 3 langsung saja di sana hanya beristirahat sejenak dan sie Hiking memberi kode untuk segera melanjutkan perjalanan ke post selanjutnya. Selepas beristirahat di pos 3, perjalanan dimulai kembali, track akan semakin menanjak, medan berupa tanah padat yang diselingi akar-akar pohon, pemandangan berubah menjadi sedikit lebih terbuka. Namun, menedekati pos 4, hutan akan rimbun kembali, menutupi batas pandangmu ke langit yang luas. Waktu tempuh menuju pos 4 sekitar 80 menit. Pos 4 merupakan area tanah datar yang berada di ketinggian 2.500 mdpl, bernama Penggik atau Ondorante, di sana kamu akan melihat 2 buah bangunan kecil yang terletak di pinggir jalur pendakian. Sangat tepat untuk dijadikan tempat menghela nafas. Namun ada seorang peserta yang tiba-tiba jatuh pingsan tak sadarkan diri. Setelah mendapatkan pertolongan peserta tersebut akhirnya dapat siuman kembali dan dapat melanjutkan perjalanan walaupun dibarisan terakhir bersama pelanta yang setia menemani. Pada pukul 13.05 WIB tibalah di post 4 kami segera melakukan ishoma, istirahat shalat dan makan sekitar 1 jam. Selesai ishoma perjalananpun dilanjutkan dengan semangat yang masih membara pada mapala muda. Setelah sebelumnya track terasa garang, menuju pos 5, jalanan berubah menjadi sedikit jinak, banyak bonusnya. Di samping itu pemandangan sepanjang perjalanan akan menghibur matamu, berupa hutan pinus dan padang sabana, dijamin tidak akan mengecewakan untuk dijadikan backround foto-fotomu. Setelah berjalan sekitar 70 menit, maka kamu sudah sampai di pos 5. Pos 5 merupakan area tanah datar yang sangat luas, pemandangan di sana berupa padang sabana yang dikelilingi pepohonan dan perbukitan. Sangat indah!. Tempat ini bernama Bulak Peperangan yang berada pada ketinggian 2.850 mdpl. Salah satu tempat ideal untuk mendirikan tenda. Selepas pos 5, jalanan akan kembali menanjak, menaiki bukit, pemandangan masih berupa padang sabana yang luas. Sesampainya di Gupak Menjangan, barisan pohon-pohon pinus akan menyambutmu.Gupak Menjangan sendiri merupakan sebuah tempat yang memiliki pemandangan sangat indah, luas, teduh, sedikit terbuka, terdapat sumber air dan sangat ideal untuk dijadikan tempat mendirikan tenda, bersitirahat sebelum melakukan summit attack, memburu sunrise di puncak gunung Lawu. Namun sie Hiking tetap melanjutkan perjalan menuju ke camp yang selanjutnya. Pergerakan dipercepat agar dapat sampai ke camp berikutnya sebelum matahari tenggelam. Perjalanan dilanjutkan dengan menuruni perbukitan di tengah-tengah padang sabana, sesekali pohon pinus bisa kamu lihat di sana. Setelah itu, kamu dipaksa kembali untuk menanjak melipir ke sisi bukit. Pohon-pohon pinus akan perlahan menghilang, digantikan dengan pohon Cantigi, menandakan sudah dekat dengan pasar Dieng atau pasar Setan. Setalah beberapa menit dan hari juga sudah mulai gelap ditambah hembusan angin yang kencang serta suhu yang semakin dingin. Di tengah sabana kami menunaikan ibadah shalat maghrib dan sekalian shalat isya. Setelah itu perjalananpun dilanjutkan ke camp berikutnya.
Setelah berjalan sekitar 1 jam, kamu akan sampai di pos 2, sebuah area tanah datar yang cukup luas, mungkin dapat menampung 4 tenda. Pos 2 ini bernama Brakseng, berada pada ketinggian 2.050 mdpl. Saat berada di sana, kamu akan merasakan nuansa mistis yang hadir karena keberadaan pohon besar yang dililit oleh kain. Pada pukul 10.15 WIB sampailah kita di post 2. Di sana langsung salah satu mengeluarkan air minum dan snack untuk disantap bersama-sama. Setelah 15 menit istirahat, minum dan makan lalu sie Hiking memberi intruksi untuk melanjutkan ke post berikutnya. Jarak post 2 dengan post 3 lumayan panjang sehingga membutuhkan tenaga yang lebih serta semangat yang kuat. Di tengah perjalanan ada seorang peserta yang terkilir kakinya sehingga dia berjalan di barisan terakhir yang ditemani para pelantap yang setia. Perjalanan menuju pos 3, jalanan semakin menanjak, pemandangan lebih tertutup rapat, hutan didominasi oleh pepohonan yang mirip dengan Lamtoro, sesekali pohon-pohon tumbang akan menghadang perjalananmu. Boleh dibilang bahwa perjalanan ini merupakan yang terpanjang. Untuk sampai di pos 3, kamu membutuhkan waktu tempuh sekitar 90 menit. Pos 3 adalah sebuah tempat yang bernama Cemoro Dowo, di sini kamu dapat menemukan sebuah bangunan kecil untuk berteduh sambil menikmati pemadandangan dan pipa air yang dibolongi untuk memasok kembali persediaan air minum. Pos 3 berada pada ketinggian 2.250 mdpl.Setelah waktu menunjukkan pukul 11.45 WIB sampailah di post 3 langsung saja di sana hanya beristirahat sejenak dan sie Hiking memberi kode untuk segera melanjutkan perjalanan ke post selanjutnya. Selepas beristirahat di pos 3, perjalanan dimulai kembali, track akan semakin menanjak, medan berupa tanah padat yang diselingi akar-akar pohon, pemandangan berubah menjadi sedikit lebih terbuka. Namun, menedekati pos 4, hutan akan rimbun kembali, menutupi batas pandangmu ke langit yang luas. Waktu tempuh menuju pos 4 sekitar 80 menit. Pos 4 merupakan area tanah datar yang berada di ketinggian 2.500 mdpl, bernama Penggik atau Ondorante, di sana kamu akan melihat 2 buah bangunan kecil yang terletak di pinggir jalur pendakian. Sangat tepat untuk dijadikan tempat menghela nafas. Namun ada seorang peserta yang tiba-tiba jatuh pingsan tak sadarkan diri. Setelah mendapatkan pertolongan peserta tersebut akhirnya dapat siuman kembali dan dapat melanjutkan perjalanan walaupun dibarisan terakhir bersama pelanta yang setia menemani. Pada pukul 13.05 WIB tibalah di post 4 kami segera melakukan ishoma, istirahat shalat dan makan sekitar 1 jam. Selesai ishoma perjalananpun dilanjutkan dengan semangat yang masih membara pada mapala muda. Setelah sebelumnya track terasa garang, menuju pos 5, jalanan berubah menjadi sedikit jinak, banyak bonusnya. Di samping itu pemandangan sepanjang perjalanan akan menghibur matamu, berupa hutan pinus dan padang sabana, dijamin tidak akan mengecewakan untuk dijadikan backround foto-fotomu. Setelah berjalan sekitar 70 menit, maka kamu sudah sampai di pos 5. Pos 5 merupakan area tanah datar yang sangat luas, pemandangan di sana berupa padang sabana yang dikelilingi pepohonan dan perbukitan. Sangat indah!. Tempat ini bernama Bulak Peperangan yang berada pada ketinggian 2.850 mdpl. Salah satu tempat ideal untuk mendirikan tenda. Selepas pos 5, jalanan akan kembali menanjak, menaiki bukit, pemandangan masih berupa padang sabana yang luas. Sesampainya di Gupak Menjangan, barisan pohon-pohon pinus akan menyambutmu.Gupak Menjangan sendiri merupakan sebuah tempat yang memiliki pemandangan sangat indah, luas, teduh, sedikit terbuka, terdapat sumber air dan sangat ideal untuk dijadikan tempat mendirikan tenda, bersitirahat sebelum melakukan summit attack, memburu sunrise di puncak gunung Lawu. Namun sie Hiking tetap melanjutkan perjalan menuju ke camp yang selanjutnya. Pergerakan dipercepat agar dapat sampai ke camp berikutnya sebelum matahari tenggelam. Perjalanan dilanjutkan dengan menuruni perbukitan di tengah-tengah padang sabana, sesekali pohon pinus bisa kamu lihat di sana. Setelah itu, kamu dipaksa kembali untuk menanjak melipir ke sisi bukit. Pohon-pohon pinus akan perlahan menghilang, digantikan dengan pohon Cantigi, menandakan sudah dekat dengan pasar Dieng atau pasar Setan. Setalah beberapa menit dan hari juga sudah mulai gelap ditambah hembusan angin yang kencang serta suhu yang semakin dingin. Di tengah sabana kami menunaikan ibadah shalat maghrib dan sekalian shalat isya. Setelah itu perjalananpun dilanjutkan ke camp berikutnya.
Sesampainya di camp berikutnya yaitu sekitar pukul 19.15 WIB.
Sudah berdiri tenda dan flysheet untuk beristirahat para peserta dan pelantap.
Tim pendahululah yang berjasa mendirikan tenda dan memasang flysheet. Setelah
sampai di sana kabid memberi intruksi untuk memasak bersama dengan cara membagi
beberapa tim yaitu ada yang masak air untuk minum ada yang masak sayur ada yang
masak nasi da nada yang masak untuk lauk pauknya. Suasana malam hari yang udaranya
menusuk sampai ke tulang-tulang membuat badan menjadi menggigil. Setelah
masakan selesai acara makan malam bersamapun dimulai. Semua peserta dan
pelantap bergabung menjadi beberapa kelompok. Hal ini dilakukan guna
mendekatkan peserta dengan para pelantap. Selesai makan kemudian diadakan
evaluasi mengenai lantappala 2018 yang selanjutnya pada pukul 12.12 WIB adalah
waktu untuk beristirahat.
Selasa, 13 Maret 2018
Matahari mulai menampakan sinarnya,
hal itu menunjukan bahwa hari sudah berganti. Tak terasa hari ini sudah
menginjak hari terakhir dari rangkaian kegiatan lantappala 2018. Selasa, 13
Maret 2018 kami akan menu puncak hargo Dumilah. Di hari ini semua peserta
maupun pelantap bangun kesiangan yaitu pada pukul 05.00 WIB. Sehingga segera
semua bergegas untu melaksanakan kewajiban terlebih dahulu. Setelah menjalankan
shalat subuh berjamaah, semua melakukan kegiatan memasak untuk membuat sarapan
di pagi hari yang cerah dan udara yang sangat sejuk. Pada pukul 07.30 masakpun
selesai dan setelah itu semua makan bersama-sama. Selesai makan kami segera packing, membongkar bivak dan
flysheet serta membereskan peralatan masak dan mencuci nesting. Selanjutnya
pada pukul 08.43 WIB diadakan sesi evaluasi vaksur dan sekaligus diadakanya
post test vaksur. Selesai sesi vaksur pada pukul 09.05 sie hiking mulai
melanjutkan perjalanan ke puncak. Setelah berjalan sekitar 40 menit, maka kamu
akan sampai di puncak Hargo Dalem, di sana terdapat petilasan Prabu Brawijaya
dan warung Mbok Yem yang legendaris, sebuah warung tertinggi di Indonesia yang menyediakan
berbagai macam makanan, termasuk pecel lele, dan aneka jenis minuman, termasuk
es teh. Jarak antara Hargo Dalem dan Hargo Dumilah memang tidak terlalu
jauh, namun medannya yang berat dan tracknya yang sadis membuat perjalanan
menuju Hargo Dalem terasa panjang. Waktu tempuhnya sekitar 30 menit perjalanan.
Sesampainya di puncak Hargo Dumilah, kamu akan
mendapati sebuah tugu yang mengibarkan bendera merah putih, melihat pemandangan
alam yang begitu megah dan menikmati sensasi negri di atas awan. Selain itu,
pemandangan beberapa gunung pun bisa kamu santap, termasuk gunung Merapi,
gunung Merbabu, gunung Sumbing dan gunung Sindoro.
Apel pagi sebelum pergerakan |
Tepat pada pukul 10.00 WIB sampailah kami di puncak Hargo Dumilah. Di sana semua peserta dan pelantap berbaris untuk segera melaksanakan upacara pengukuhan, upacara berjalan dengan hikmat. Seluruh peserta dinyatakan lulus Lantappala 2018 dengan jumlah peserta 11 orang dari diksar 36 dan 1 orang dari diksar 35. Sebuah upacara yang mengharukan dan membanggakan karena merupakan hasil perjuangan dan kebersamaan selama lantappala 2018 ini. Seusai upacara pegukuhan kegiatan dilanjutkan ke sesi pengambilan gambar dab berswafoto. Setelah waktu menujukanpukul 11.00 WIB kembali sie hiking memberi intruksi untuk segera melanjutkan perjalanan turun dari puncak Hargo Dumilah. Jalur untuk turun dari Puncak Hargo Dumilah yaitu jalur Cemoro Kandang. Jalur Cemoro Kandang dikenal sebagai jalur paling panjang dan lama, tidak banyak pendaki yang memilihnya, terkecuali mereka yang sangat mencintai tantangan. Namun sayang, di beberapa titik, sampah yang berserakan akan mengganggu pemandangan alam yang indah. Dengan segera sie hiking memimpin perjalanan dimana setelah turun dari puncak hargo Dumilah kami melewati geger boyo yang tracknya sangat ekstrim dan harus berhati-hati dalam berpijak. Menuju pos 4, track tidak banyak berubah, masih berupa tanjakan yang konstan, mengitari sebuah bukit, tidak jarang bunga Edelweis akan menyapamu dari pinggiran track. Di tengah perjalanan, kita akan menemukan Sendang Panguripan, sebuah mata air yang sangat jernih dan menyegarkan, dianggap keramat oleh sebagian masyarakat lereng gunung Lawu. Sesampainya di pos 4, kamu akan menemukan bangunan gubuk yang keadaannya memprihatinkan dan beberapa menumen memoriam untuk mengenang para pendaki yang gugur saat menjamahi gunung Lawu. Di kejauhan, sudah nampak puncak gunung Lawu. Pada pukul 11.45 sampailah di post 4 untuk beristirahat sejenak kemudian setelah itu dilanjutkan perjalanan kembali. Perjalanan munuju pos 3 diawali dengan melewati sebuah sungai kecil, selanjutnya jalur lumayan ekstrim karena pinggirannya berupa jurang yang menganga. Di tengah perjalanan, kamu akan menemukan jalan bercabang, meskipun tujuannya sama, yaitu pos 3. Namun perbedaannya adalah jalur satu melewati track terjal yang singkat dan jalur satunya melewati jalur landai yang panjang. Setelah beristirahat, perjalanan berlanjut menuju pos 2, track semakin menanjak, pemandangan berupa hutan yang rimbun, tercium bau belerang dan terkadang suara gemuruh kawah Candradimuka terdengar di telinga. Waktu tempuh perjalanan ini sekitar 1,5 jam. Pada pukul 16.00 WIB sampailah kami di post 2 tanpa membuang waktu langsung melanjutkan perjalanan karena hari sudah mulai gelap. Berjalan sekitar 2 jam, kamu sudah sampai di pos 1, sebuah tempat bernama Taman Sari Bawah yang berada pada ketinggian 2.237 mdpl. Saat berada di pos 1, kamu dapat beristirahat di sebuah bangunan yang cukup besar atau di area tanah datar berkapasitas dua tenda.karena mengejar waktu akhirnya hanya beristirahat sejenak dan langsung saja melanjutkan perjalanan ke basecamp Cemoro kandang. Dan akhirnya pada pukul 17.55 WIB sampailah di basecamp Cemoro Kandang dengan selamat. Setelah itu semua peserta dibariskan dan selanjutnya dibubarkan untuk segera menunaikan ibadah shalat maghrib. Selesai shalat semabri menunggu jemputan para peserta dan pelantap berisitirahat sambil makan gorengan dan sisa snack secara bersama-sama. Setelah waktu menunjukan shalat isya segera semua melaksanakan shalat isya berjamaah. Setelah itu kamimasih menunggu transportasi yang sedikit mengalami keterlambatan dan terjadi miskomunikasi antara sie transport dan supir truk.akhirnya yang ditunggu-tunggu dating pada pukul 20.05 WIB tibalah sebuah bus yang menjemput kami untuk mengantarkan pulang. Selama perjalanan semua terlelap tidur karena kelelahan. Tak terasa bangun-bangun kami sudah ada di kampus UNS tercinta pada pukul 22.15 WIB. Sesampainya di depan gedung UKM FKIP kami segera masuk dan menuju aula UKM dan kami sangat terharu karena disambut saudara kami yang telah menyiapkan makam malam dengan menu nasi kuning. Dan tak menunggu lama kami smeua segera menyantap nasi kuning tersebut secara bersama-sama. Sungguh suasana yang hangat dan mengharukan.
pengumuman kelulusan di puncak hargo dumilah |
👤 Fanpage FB: Brahmahardhika MAPALA FKIP UNS
📷 Instagram: brahmahardhikafkipuns
🌎 Blog: brahmahardhika.blogspot.com
💻 Website: brahmahardhika.fkip.uns.ac.id
📧 email : brahmahardhikafkipuns@gmail.com